cerita ini dibuat untuk temen-temen yang masih belum menyadari arti kehidupan yang sebenarnya dan rasa syukur yang setulusnya.
tanggal 30 mei 2011 lalu saya pergi ke kampung cikareo di sukabumi. tepatnya di desa parakan salak, kampung cikareo. perjalanan kami dimulai dengan bus TNI sepertinya. perjalanan kesana dimulai dari jam 7 malam dari fakultas teknik UI dan sampai di sana sekitar jam 10 malam. ketika turun dari bus, si pemandu kakak2 kersos langsung wanti-wanti kalo turun jangan lupa senternya dikeluarin, mereka bilang disana gelap. awalnya di gapura desa masih terlihat cukup terang walau dapat dikategorikan remang. tapi, asalkan masih bisa melihat tak apalah.
perjalanan ternyata tak hanya sampai situ. setelah turun dari bus kami dikumpulkan tepatnya di depan balai desa. di sana kami diberi arahan dan mulai menempuh perjalanan yang cukup jauh ke daerah yang lebih terpencil. awalnya perjalanan terasa menyenangkan karena seperti mendapatkan mainan baru, kita tidak akan merasa bosan dengan hal tersebut. akan tetapi, lama-kelamaan jalanan yang ditempuh terasa membosankan dan membuat badan pegal-pegal rasanya. tekstur jalan yang berbatu juga cukup mengganggu konsentrasi peserta kersos ditambah dengan banyaknya lumpur yang ada di jalanan. suasana gelap yang ada juga membuat setiap peserta merasa lebih lelah daripada biasanya. setelah jalan beberapa kilometer, barulah kami sampai di base-camp yang kami pikir mungkin tempat yang paling dekat dengan rumah yang akan kami tempati nantinya. ternyata, rumah yang dituju masih jauh dari basecamp dan terpaksa harus menuruni dan mendaki jalan yang cukup terjal dan mendaki yang juga licin.
—-continue—-